Dari Secangkir Kopi hitam yang disuguhkan kepada kami sejenak membayangkan secangkir kopi gayo arabika yang semua tahu bahwa rasa kopi itu pahit dan berwarna hitam.
Kopi itu dapat membuat kotor pakaian apabila tumpah ke pakaian. Tetapi hingga sampai saat ini kita masih meminum kopi seakan merindukan aroma wangi dari kopi yang membuat kecanduan dengan aroma khas yang membuat kita inginkan dari secangkir kopi setiap hari walau hanya secangkir..
Meskipun kopi rasanya pahit, warnanya hitam tetapi rasa pahitnya kopi yang kita rindukan dan kita nikmati. Bahkan secangkir kopi sering menjadi inspirasi dari kenikmatan dan aromanya.
Ya, memang kopi jujur. Kopi tidak akan pernah menghilangkan rasa pahitnya walaupun di tambah gula, kopi asli tidak akan menghilangkan aromanya walau dicampur aroma lain disekitarnya. Bahkan kopi justru menjadi penetralisir aroma lain yang ada disekitarnya. Begitulah hebatnya kopi, tetap konsisten dengan pahit dan bertahan pada aromanya.
Begitulah hendaknya kita dalam kehidupan, bertahanlah dalam kejujuran walau sepahit apapun, yakin dan percayalah bahwa kejujuran akan menang dimanapun dan bagaimanapun keadaan kita, tetaplah jujur dan mempertahankan prinsip kejujuran.
Berprinsiplah seperti kopi jujur, tidak pernah menghilangkan jati dirinya dengan menghilangkan rasa pahit dan aroma khas yang dimilikinya.
Bahkan bila suatu saat anda merasakan ada campuran bubuk dengan barang yang lainnya, pasti anda akan mengetahui bahwa kopinya telah bercampur dengan bahan lain dan mungkin anda tidak akan melanjutkan meminum kopi tersebut sampai habis.
Demikian pula kejujuran apabila bercampur dengan kebohongan pasti kita dapat membaca dan mengetahuinya, karena hati kita pasti menolak ketidak jujuran dalam kehidupan.